Seperti yang kita ketahui bahwa BIM adalah proses digital berdasar pada model 3D yang menawarkan kecanggihan dalam mendapatkan data sehingga memungkinkan untuk merencanakan , membangun dan mengelola bangunan dan infrastruktur dengan efisien. Namun metode ini masih dalam proses untuk sepenuhnya diimplementasikan kedalam proyek. Jadi masih banyak kesalahan umum selama implementasi BIM ke dalam proyek. Untuk membuang kebiasaan dalam kesalahan umum tersebut sangat penting sebelum terlambat. Salah satu kelebihan BIM adalah kemampuan yang kuat untuk berbagi, bertukar dan menggunakan kembali data sepanjang proyek. Untuk itu sangat penting untuk menyelaraskan semua data - data tersebut agar mudah untuk saling berbagi dan menggunakan lagi dengan meminimalkan kesalahan dan meningkatkan akurasi. Dalam paragraf selanjutnya merupakan beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dan bagaimana cara kita melakukan yang benar agar tidak menjadi kebiasaan yang buruk.




BEP (BIM Execution Plan) hanya untuk proyek skala besar
Banyak orang berpikir bahwa rencana eksekusi BIM (BEP) hanya untuk proyek dengan skala besar. Itu salah. Semua proyek bahkan yang paling kecil butuh untuk membuat rencana daripada tidak sama sekali. Dan hal itu tidaklah rumit. Kunci dari BEP yang baik adalah kesederhanaan kerangka kerja. Terkadang dokumen BEP terlalu panjang dan malahan menjadi sukar untuk dipahami dan diimplementasikan ke dalam proyek. Untuk itu paling tidak rencana hanya  berisi aturan kolaborasi minimum dan pertukaran informasi.

Apa yang harus ada dalam BEP?

  1. Tujuan dan sasaran yang harus dicapai dengan BIM

  2. Pengaturan struktur dan tugas masing - masing yang dilakukan selama proyek

  3. Level Of Development pada tiap -tiap fase

  4. Protokol yang digunakan untuk BIM (bim360, asite, aconex, e-builder dll)

  5. Persyaratan infrastruktur (komputer, internet dll)


Dengan melakukan hal - hal tersebut diatas, maka hambatan selama proyek akan dihilangkan.

Apakah Anda Mengenal Perangkat Keras yang Digunakan?
Jangan berfikir bahwa jika kita mempunyai komputer yang canggih pasti akan bisa sukses dalam mengerjakan pekerjaan kita. Kadang - kadang kita tidak perlu untuk menggunakan komputer yang terbaru dan tercanggih tetapi komputer yang tepat. Hal apa saja yang perlu kita perhatikan untuk komputer yang tepat?

  1. Berapa core dan kecepatan prosesor komputer

  2. Berapa besar RAM komputer

  3. Berapa besar hardisk

  4. Jenis Graphics Card


Biasanya graphics card lah yang merupakan kesalahan. Memang grapics card yang kuat dirancang untuk bermain game yang berat namun terkadang tidak dirancang untuk  CAD. Selain graphics card kesalahan lain adalah RAM. RAM adalah gudang sementara yang membantu dalam perjalanan data. Tidak peduli berapa lega dan cepatnya RAM anda kalau hardisk tidak mampu mengimbangi akan tetap lemot juga. Lebih baik menginvestasikan hardisk SSD daripada menambah jumlah RAM.

Melupakan I dalam BIM
BIM, semua adalah tentang informasi. Informasi ini adalah data yang berguna untuk pengguna termasuk juga data tentang estimasi biaya, kuantitas material, pemeliharaan dan penjadwalan proyek, dll. Oleh karena itu, informasi yang digunakan dalam model Anda harus cukup akurat sehingga semua orang dapat memahaminya dengan benar.

Selalu Perbarui Skill Anda
Ini terlihat  sangat logis, tetapi tidak semua orang peduli. Jago dalam menggunakan perangkat lunak versi lama tidak menjamin Anda dapat efektif dalam menggunakan software versi terbaru, misalnya Revit. Anda harus terus melatih diri dan menyesuaikan keterampilan Anda.
Tidak masalah jika Anda menggunakan cara lama ketika menggunakan software versi yang terbaru . Namun itu bisa membuang-buang uang dan waktu Anda. Dengan demikian, modeler  BIM perlu memahami itu wajib untuk mengubah cara mereka bekerja.

Memodelkan terlalu detail hal yang tidak perlu.
Mungkin saking asyiknya seorang modeler membuat model dengan sangat detail. Bahkan di group facebook Komunitas Revit Indonesia ada yang bertanya bagaimana memodelkan kawat pengikat antara tulangan utama dengan stirrups. Di dalam BEP saya masukkan juga LOD (Level of Development) pada setiap fase. Itu fungsinya adalah kita memodelkan hanya mana yang perlu pada saat fase proyek berjalan. Kita tidak perlu memodelkan tulangan  atau detail connection steel pada saat skematik design. Bahkan di fase detail design pun baiknya menggunakan detail component atau detail line baru di fase contruction mungkin kita perlu memodelkanya.

sumber : https://www.united-bim.com dengan perubahan seperlunya